Pages

Minggu, 20 Desember 2015

Merindukan Pemimpin

Malam ini pikiranku benar-benar chaos, kacau dengan pengharapan-pengharapan yang tak ku harapkan atau tak dapat ku gapai. Harus ada batasan untuk setipa apa yang manusia pikirkan. perasaan ini membuatku ingin muntah, namun aku sebenarnya nyaman dengan perasaan ini. Seperti ada badai dalam perutku. Pikiranku masih dalam kendali namun seperti ingin lari, berpikir dengan liar, ganas menerjang semua batasan.
Manusia dengan salah dan lalai, menjadi satu-satunya makhluk berakal yang
dapat memimpin bumi, tapi pantaskah? Kalau memang pantas memimpin bumi kenapa masih terdapat salah dalam akal pikiran manusia, kenapa pula ada lalai dari sikap manusia.
Tuhan, kenapa tak Engkau saja yang memimpin dunia ini. pasti lebih baik dari pada kami hambamu yang masih kau berikan salah. Lihat ulah leluhur kami, lihatlah kami, rusak bumi yang Engkau titipkan pada kami karena ulah kami. Seandainya Engkau yang memimpin dunia ini.
kuharap DO'A ku ini tidak menyinggungmu atas kemajahan dari kami hambamu.
Pemimpin bukanlah makhluk absolut seperti Engkau Tuhan, hanya manusia yang berbeda dengan manusia yang lain, hanya saja mereka mendapatkan tugas lebih untuk mengatur  manusia yang lain, manusia yang sama-sama lemahnya, yang juga terdapat salah dapa pemikirannya dan lalai pada tingkah lakunya.
Tuhan, pimpinlah kami hambamu pada jalan kebenaran yang hakiki. Yang tanpa keraguan agar apa yang kau titipkan dapat kami jaga. Agar bumi ini berhenti menangis. Agar masih ada tempat bagi kami berlutut menyembahmu dilima waktu.
Seandainya oh.... Seandainya!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar