Pages

Jumat, 13 Februari 2015

Buya Hamka : Memilih yang Biasa Atau Menjadi yang Luar Biasa



"Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup.
Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja.”


Quote dari Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih akrab dipanggil dengan Prof. Hamka, sosok yang satu ini lahir di Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 17 Februari 1908. Prof. Hamka menggeluti berbagai bidang mulai dari ahli filsafat sekaligus seorang ulama pembaru Islam, aktivis politik, dan juga seorang sastrawan dengan salah satu hasil karyanya adalah novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”. 
                

Memaknai quote “Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutam juga hidup”. Apakah saat ini
hidup kita sudah bermanfaat? Mungkin pertanyaan itu yang muncul saat kita membaca kalimat di atas. Sebuah sindiran bagi kita yang sudah banyak membuang-buang waktu layaknya babi hutan yang hidup begitu, begitu saja maka apa yang kita peroleh hanya yang biasa. Saat ini kita hidup di era persaingan global, yang menjadi lawan kita bukan hanya orang-orang yang kita kenal saja, namun dunia ini adalah saingan kita. Sehingga “Kalau bekerja hanya sekedar bekerja, kera juga bekerja” karena itu jangan cepat merasa puas dengan hasil yang biasa sedangkan sebenarnya kita mampu menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Meskipun harga yang dibayar untuk hasil yang luar biasa, adalah kerja keras melebihi orang lain karena itulah mereka yang bekerja setengah-setengah takkan pernah berevolusi dari kera yang hanya bekerja. Dalam pribahasa Jawa kita mengenal "Jer basuki mowo beyo" yang maksudnya adalah setiap keberhasilan dibutuhkan pengorbanan yang besar.

Buya Hamka pun bukan sekedar meceloteh, salah satu tokoh Muhammadiyah ini juga memiliki cerita hidupnya sendiri. Buya Hamka pernah merasakan dinginya jeruji besi karena sikapnya yang konsisten terhadap agama yang acak kali membuatnya harus berhadapan dengan berbagai rinangan, terutama terhadap keputusan pemerintah. Dan disanalah Buya Hamka belajar mengenai banyak hal dan memanfaatkan waktunya di dalam penjara dengan menghasilkan sebuah karya Tafsir al-Azhar yang merupakan karya ilmiah terbesarnya.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Haji_Abdul_Malik_Karim_Amrullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar