“Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah”
Begitulah bunyi wasiat dari KH. Ahmad Dahlan kepada para penerus persyarikatan berlambang matahari ini. Wasiat dari the founding father Muhammadiyah ini dapat di maknai bahwa ber-Muhammadiyah adalah hidup untuk beramal, bagaimana kita memberi untuk kemajuan peradaban. Dari konsep inilah yang menjadikan Muhammadiyah besar hingga saat ini, Pimpinan Pusat Muhammadiyah sejatinya tidak memiliki banyak aset, namun dari Pimpinan Ranting di tiap daerah lah yang memiliki aset-aset seperti gedung sekolah, masjid, rumah sakit, panti asuhan, dan masih banyak lagi Amal Usaha Muhammadiyah.
Dari konsep “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah” inilah yang harusnya menjadi pedoman seorang jika ingin bergabung di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Sering saya mendapati jawaban “saya ingin mencari pengalaman dan teman” ketika seorang calon kader IMM ditanyai apa alasannya bergabung dengan IMM.
Ini menjadi PR untuk Pimpinan Harian Komisariat ketika melaksanakan kegiatan kederisasi tingkat awal, yakni Darul Arqom Dasar (DAD). Dimana terdapat materi-materi ideologi yang terdiri dari ke-Islam-an, ke-Muhammadiyah-an, dan ke-IMM-an untuk memberikan pengetahuan awal mengenai apa itu IMM, apa korelasi Muhammadiyah dengan IMM, dan Islam dari segi Muhammadiyah. Banyak yang mesti di sampaikan untuk memahami semua hal tersebut, karena itulah DAD seharusnya bukan sekedar kegiatan Pendidikan Kilat (Diklat) namun sebuah kaderisasi komplek yang dimulai setelah selesai DAD. Dimana follow up akan diberikan kepada kader baru untuk lebih mendalami IMM, Muhammadiyah, dan Islam.
Dalam follow up tersebut harus dibangun pemikiran bahwa ber-IMM adalah memberi, bukan mencari. Sebab IMM hanya sebuah papan nama jika bukan kadernyanya yang memberikan pemikiran, materi, dan tenaganya, maka tinggal menunggu saatnya IMM untuk mati. Dengan kita memberi maka kita akan memperoleh balasan. Dengan niat berjuang ikhlas di IMM, maka pengalaman dan teman akan kita peroleh dengan sendirinya, jadi sudah saatnya kita perbarui niat kita ber-IMM seperti wasiat Kyai Dahlan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar