Pages

Rabu, 05 November 2014

Laporan Praktikum DBD VI : Normalisasi

Landasan Teori
Pengertian Normalisasi
Apa itu normalisasi ? Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redudansi, stabil, dan fleksible. Normalisasi dilakukan sebagai gambaran konsep pada suatu relasi secara berlanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapar dilakukan proses insert, update, delete, dan modifkasi pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.


Istilah normalisasi sendiri berasal dari E. F. Codd, salah seorang perintis teknologi basis data. Selain dipakai sebagai metodologi sendiri untuk menciptakan struktur tabel relasi dalam basis data dengan tujuan untuk mengurangi kemubaziran data, normalisasi terkadang hanya dipakai sebagai perangkat verifikasi terhadap tabel-tabel yang dihasilkan oleh metodologi lain (misalnya E-R). Normalisasi memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengambangan untuk mencegah penciptaan struktur tabel yang kurang fleksibel atau mengurangi kefleksibelan.

Tujuan dan Manfaat Normalisasi

Apaa saja tujuan dilakukannya normalisasi sebagai berikut :
1. Menjamin struktur data yang konsisten.
2. Kerangkapan data yang minimal.
3. Stabilitas struktur data yang maksimal.

Sedangkan manfaat dari dilakukannya normalisasi ialah :

1. Meminimalkan jumlah kapasitas penyimpanan yang diperlukan untuk menyimpan data.
2. Meminimalkan resiko data yang tidak konsisten dalam suatu basis data.
3. Meminimalkan kemungkinan update dan delete anomali.
4. Memaksimalkan stabilitas dari struktur data.

Bentuk-Bentuk Normalisasi
Secara umum, bentuk-bentuk normalisasi dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

First Normal Form (1NF)
Awalnya, tabel yang belum dinormalisasi dinamakan Unnormalized Form (UNF). UNF adalah suatu kondisi sebelum masuk ke proses normalisasi, yaitu suatu kondisi dimana sebuah tabel mengandung satu atau lebih repeating group (Connolly dan Begg, 2005, p403). Ada dua pendekatan untuk menghilangkan repeating group pada tabel yang tidak normal, yaitu dengan memasukkan data yang sesuai ke dalam kolom yang kosong dari baris yang mengandung data berulang. Dengan menempatkan data yang berulang bersama salinan atribut kunci pada relasi yang terpisah. Sebuah primary key diidentifikasikan ke dalam relasi yang baru. Suatu relasi dikatakan 1NF jika pertemuan tiap baris dan kolom pada relasi tersebut mengandung satu dan hanya satu nilai (Connolly dan Begg, 2005, p403). Selain itu ciri-ciri dari 1NF adalah setiap data dibentuk dalam flat file dan tidak ada set atribut yang berulang-ulang.


Second Normal Form (2NF)
Suatu relasi dikatakan 2NF jika relasi yang terdapat dalam 1NF dan tiap atribut non-primary key bersifat bergantung fungsional penuh terhadap primary key (Connolly dan Begg, 2005, p407). Normalisasi dari relasi 1NF ke 2NF dengan cara menghilangkan ketergantungan parsial (parsial depedensis). Jika terdapat ketergantungan parsial, dapat dihilangkan dengan cara menempatkan relasi baru bersama determinannya. Contohnya dari tabel diatas kita dapat mengelompokkan field non kunci dengan primary key berdasarkan ketergantungan fungsional sehingga sebagai berikut “





Third Normal Form (3NF)
Relasi yang ada pada bentuk normal pertama dan kedua dimana tidak ada atribut non-primary key yang bergantung transitif pada primary key (Connolly dan Begg, 2005, p409). Normalisasi dari relasi 2NF ke 3NF dengan cara menghilangkan ketergantungan transitif. Jika terdapat ketergantungan transitif, dapat dihilangkan dengan menempatkannya pada relasi baru bersama determinannya. Berikut ini adalah contoh dari 3NF dari tabel di atas :





BCNF (Boyce–Codd Normal Form)
Tahapan selanjutnya adalah adanya BCNF (Boyce–Codd Normal Form) yakni Sebuah Tabel/Relasi adalah BCNF jika setiap atribut penentu/determinan adalah candidate key/Kunci Kandidat ,tapi biasanya bentuk 3NF sama dengan bentuk BCNF.

Fourth Normal Form (4NF)
Dilakukan jika terdapat anomali pada (3NF).

Fifth Normal Form (5NF)
Langkah ini untuk memecah relasi menjadi dua sehingga relasi tersebut.

Anomali
Selanjutnya kita akan mengenal istilah ANOMALI, yakni proses pada database yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan, misalnya menyebabkan ketidakkonsistenan data atau membuat suatu data menjadi hilang ketika data dihapus. Anomali sendiri dibagi menjadi 3 macam, yakni :
Anomali Peremajaan,
Anomali Penyisipan, dan
Anomali Penghapusan.

Hasil Praktikum
Buatlah normalisasi dari data berikut :


Pertama kita lakukan Unnormalisasi terlebih dahulu, seperti berikut :
Unnormalisasi


Setelah itu bentuk menjadi 1NF
1NF


Kemudian ubah 1NF ke 2NF
2NG


Terakhir adalah merubahnya menjadi 3NF
3NF


Kesimpulan
Normalisasi ialah proses merancang struktur database sehingga ambiguity yang terdapat di dalamnya dapat dihilangkan. Tujuannya sendiri adalah menyempurnakan strukur tabel menjadi lebih baik dengan cara menhilangkan redudansi, mengurangi kompleksitas, mempermudah modifikasi data, serta mengjilangkan anomali/penyimpangan data.

Kritik dan Saran
Masih terdapat kesulitan dalam tahap 3NF karena bingun dalam penambahan tabel baru serta pembahasan ini baru sampai 3NF saja, sedangkan masih ada 4NF dan 5NF yang belum dibahas.

Manfaat Bagi Pembaca
Pembaca dapat memahami konsep dasar dari pembuatan tabel dan mengerti mengenai tujuan dari normalisasi serta langkah-langkah yang digunakan dalam tahap normalisasi.

Daftar Pustaka
http://jewyner.wordpress.com/category/pengertian-normalisasi-data-base-dan-contohnya/
http://informatika.wordpress.com/2013/03/05/92
http://komparkompor.blogspot.com/p/normalisasi-1nf-2nf-3nf.html
http://akbar-sisteminformasi.blogspot.com/2013/03/normalisasi-data-base-1nf2nfdan-3nf.html
http://tricklik.blogspot.com/2013/04/pengertian-normalisasi-basis-data.html
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2010100172IFBAB2/page20.html
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2010100172IFBAB2/page19.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar